.jpg)
 |
| Warek II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan Dan Keuangan |
Kampus, Red Line News-- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare keluhkan kebijakan pembatasan akses WiFi kampus yang hanya dapat digunakan hingga pukul 22.00 WITA. Kebijakan ini menuai beragam respons dari mahasiswa, Sabtu (01/03).
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Firman menjelaskan alasan utama pembatasan ini adalah adanya keterbatasan anggaran. "Pemotongan anggaran berasal dari Kementerian Keuangan, dan sebagian dana belum bisa dicairkan saat ini. Karena keterbatasan tersebut, kami terpaksa melakukan pembatasan WiFi," jelasnya.
Selain faktor anggaran, ia juga mengatakan bahwa waktu belajar dari pagi hingga sore sudah cukup, sehingga tidak wajar jika mahasiswa belajar hingga larut malam. "Mahasiswa sudah memiliki waktu belajar yang cukup, yakni dari pukul 07.00 hingga 18.00 WITA. Tidak logis jika ada yang belajar hingga tengah malam atau bahkan subuh," tambah Firman.
Sementara itu, kebijakan ini mendapat kritik dari mahasiswa. Salah seorang mahasiswa berinisial NRA mengungkapkan bahwa pembatasan WiFi menjadi kendala bagi mereka yang bergantung pada akses internet kampus. "Kebijakan ini menjadi hambatan, terutama bagi mahasiswa yang tidak memiliki akses internet di rumah dan hanya mengandalkan WiFi kampus," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini dianggap tidak adil, terutama dalam kegiatan organisasi, karena sebagian besar aktivitas organisasi biasanya dilakukan pada malam hari. "Kebijakan seperti ini tidak adil bagi mahasiswa terlebih dalam berorganisasi seperti yang diketahui jika hampir seluruh kegiatan organisasi itu dilakukan di malam hari," pungkas NRA.
Reporter: AST, IWD, ARR
Redaktur: AML
Web & IT: Amel
