LIKE OUR FANSPAGE

Cari

Twitter

IKLAN

LPPM IAIN Parepare Buka Pelayanan Bantuan Hukum Kepada Masyarakat Umum

 


Layanan konsultasi hukum 

Kampus, Red Line News-- Pusat Kajian dan Bantuan Hukum Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare, di bawah kepemimpinan Azlan Thamrin, S.H., M.H., terus meluaskan layanan konsultasi hukumnya untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang memerlukan bantuan hukum, Sabtu (30/09). 

Azlan Thamrin menjelaskan Layanan ini telah diperluas untuk mencakup masyarakat umum, tidak hanya terbatas pada lingkungan kampus.  "Sejak program ini diluncurkan secara mingguan, puluhan individu telah memanfaatkannya untuk konsultasi hukum. Ini tidak hanya mencakup dosen dan mahasiswa, tetapi juga masyarakat dari daerah sekitarnya seperti Pinrang, Barru, dan Soppeng,"ungkapnya. 

Azlan juga menambahkan tentang tak adanya syarat khusus bagi masyarakat untuk melakukan konsultasi hukum. "Hal yang istimewa juga dari layanan ini adalah bahwa tidak ada syarat khusus yang harus dipenuhi untuk meminta konsultasi. Kami telah membentuk tim yang terdiri dari Advokat berpengalaman, dengan kerja sama lembaga Bantuan Hukum untuk memberikan bantuan komprehensif kepada masyarakat," tambahnya. 

Terakhir Azlan berharap agar dengan program ini semakin banyak masyarakat yang mendapatkan pemahaman tentang hukum dan dapat menyelesaikan masalah hukumnya. "Semoga dengan program ini bisa membantu masyarakat memahami dan menyelesaikan masalah-masalah bukan hanya dirinya tapi juga lingkungannya," harapnya. 

Muhammad Aidil, Ketua DEMA Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, memberikan dukungan atas program ini, "Layanan Konsultasi Hukum membantu mahasiswa memahami hukum yang relevan dengan masalah mereka, memberikan rasa aman dan ketenangan dalam menghadapi permasalahan hukum yang rumit," Ucapnya.


Reporter : UNI

Redaktur : ASR

Manajemen Dakwah IAIN Parepare Siap Gelar Festival Dakwah Skala SulSelBar


Rapat Persiapan Festival Dakwah

Kampus, Red Line News-- Program Studi Manajemen Dakwah akan segera laksanakan kegiatan Festival Dakwah pada akhir November mendatang, kegiatan ini rencananya akan di laksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Sabtu (30/09).

Awal Saputra selaku ketua panitia mengatakan rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, namun bisa jadi akan membutuhkan waktu tambahan dari yang direncanakan. "Insyaallah kegiatan akan berlangsung selama dua hari. Namun belum kami validasi karena kami akan melihat kondisi peserta pendaftaran terlebih dahulu," ucapnya.

Adapun target pesertanya berasal dari kalangan siswa-Siswi SMA sederajat, 

Arnal selaku ketua Himpunan Mahasiswa Program  Studi (HMPS) MD menjelaskan terkait skala peserta pada kegiatannya nanti. "Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan dimana tahun ini sedikit berbeda karena kali ini berskala lebih besar lagi yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat," katanya.

Selain itu kegiatan ini juga mengadakan lima perlombaan didalamnya diantaranya yaitu, Kaligrafi, Musabaqoh Tilawatil Qur'an  (MTQ), Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ), Tahfiz juz 1-5, dan Qasidah.

Dari kegiatan ini diharapkan para peserta mampu menampilkan keterampilan yang dimiliki dalam bidang keislaman dan dakwah serta mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Sehingga nantinya bisa dan mampu bermanfaat di masyrakat terutama masyarakat pelosok.


Reporter: ARN/MRN

Redaktur: RNI

Pelaksanaan KKN Reguler IAIN Parepare, Satu Gelombang Setiap Tahunnya

 



 
Kegiatan KKN Mahasiswa IAIN Gelombang Sebelumnya

Kampus, Red Line News-- Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) akan di terapkan 1 kali setahun, Rabu (27/09).

KKN Reguler yang Sebelumnya dilaksanakan 2 gelombang Setiap tahunnya, kini beredar isu KKN Reguler yang akan dilaksanakan 1 kali dalam setahun.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Ali Rusdi mengungkap bahwa ia sudah menjelaskan kepada mahasiswa untuk memberikan pilihan KKN yang dapat diikuti. "Yang pertama saya lakukan adalah memberikan pilihan kepada mahasiswa untuk memilih kegiatan KKN yang telah ditetapkan," katanya.

"Kemudian format tahun 2023 setelah kami amati ternyata puncak mahasiswa berKKN itu relatif pada perpindahan semester genap ke ganjil yakni antara bulan Juli, Agustus dan September. Dan di situlah kami kemudian memutuskan bahwa KKN Reguler itu hanya akan dilakukan 1 kali dalam satu tahun," sambung Ali dalam penjelasannya.

Ia juga memberi kesempatan bagi mahasiswa jika ingin KKN diluar dari yang telah di tetapkan yakni KKN mandiri. "Tetapi bukan berarti tidak ada kesempatan bagi mahasiswa yang ingin ber KKN diluar dari yang kami tetapkan. Mereka bisa memilih KKN mandiri mereka kami utus untuk KKN Desa Binaan dan beberapa sektor KKN yang lain merupakan bagian dari KKN yang di laksanakan di LP2M IAIN Parepare, ini bertujuan agar mahasiswa lebih fokus untuk KKN dan bisa sesuai dengan waktu dan kesempatanya," tutup Ali dalam penjelasannya.

Salah seorang mahasiswa, Iswan Hidayat kurang menyetujui rencana KKN Reguler yang satu kali dalam setahunnya. "Saya pikir tetap mengadakan 2 gelombang untuk bagaimana pemaksimalan mahasiswa yang belum ikut gelombang pertama. Dengan hadirnya gelombang kedua menjadi harapan untuk mempercepat penyelesaian dari pada mahasiswa," jelas Iswan.


Reporter: HSM/DNA/ILA

Redaktur: RNI

Bekali Ilmu Dasar Jurnalistik, HMPS JI Laksanakan PJTD

 


Kampus, Red Line News-- Himpunan Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Islam (HMPS-JI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare adakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) yang dilaksanakan di Balai seni IAIN Parepare dan Wisata ladoma, Minggu (24/09/).

Kegiatan ini mengusung tema "Menumbuhkan Jurnalis Muda Melalui Jurnalistik Membentuk Sikap Kritis Diera Disrupsi Digital" yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 23 hingga 24 September 2023.

Ketua Prodi Jurnalistik Islam, Nahrul Hayat sangat mengapresiasi dan mendukung program dari HMPS-JI ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa baru dalam menerima bekal sebagai calon Jurnalis. Ini juga sesuai dengan salah satu profil lulusan Prodi JI yaitu melahirkan pekerja profesional di bidang Pers sekaligus menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antara mahasiswa Prodi JI," kata Nahrul.

Ia berharap agar kegiatan tersebut dapat sering dilakukan dengan lebih bervariatif, menyesuaikan kesiapan dan kemampuan. "Format kegiatan bisa menyesuaikan dengan kesiapan dan kemampuan. Jadi tidak mesti dikemas dengan kegiatan formal. Kemudian penting untuk melakukan evaluasi outcomes dari setiap kegiatan, serta mengusahakan memiliki keluaran dalam bentuk karya jurnalistik," harap Nahrul.

Ketua Umum HMPS-JI, Arif Sulaiman mengungkap tujuan dari kegiatan ini sebagai pelatihan bagi mahasiswa baru Prodi JI agar lebih memahami dunia jurnalistik. "Sebelum mahasiswa baru masuk keluarga besar JI, mereka akan di sambut dengan kegiatan pelatihan seputar dunia jurnalistik agar mereka lebih mendalami cara kerja jurnalistik," pungkasnya.

Arif juga menjelaskan alasan diangkatnya tema dari kegiatan PJTD itu karena ingin memelihara dan menjaga ideologi jurnalistik. "Kami juga ingin memelihara para jurnalis muda untuk terus menjaga ideologi yang ada di dunia jurnalistik agar mereka tetap pada poros ke jurnalistikan yang bersikap independen dan mengamalkan kode etik jurnalistik," jelas Arif.

Mahasiswa baru Prodi JI, Syahra Ramadhani mengungkap kesannya mengikuti PJTD ini karena ia bisa mendapat pengalaman. "Setelah mengikuti pelatihan ini selain menerima materi dengan baik, kami juga dapat mengenal satu sama lain antara mahasiswa Prodi JI itu sendiri serta mendapatkan memori-memori yang berkesan," ungkap syahra.


Reporter: ALY

Redaktur: RNI

Padati Jalan Depan Gedung J, Kendaraan Halangi Pengendara




Jalan di depan gedung J dipadati kendaraan 

Kampus, Red Line News-- Parkiran Gedung J Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare selalu dipadati kendaraan yang tidak beraturan menuai banyak keluhan dari mahasiswa, Jum'at (22/09).

Parkiran yang padat dan tidak beraturan ini membuat beberapa motor tidak mendapatkan tempat akhirnya memarkirkan kendaraannya ditempat yang dilintasi motor.

Salah seorang mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan Syariah (MKS), Muh. Alif Al Hakim mengeluhkan terkait alasannya parkir di Gedung J dikarenakan kehabisan tempat parkir di pelataran gedung S. "Parkiran dibawah itu sudah full semua jadi saya memilih parkir disini dan ini terbilang dekat dari tempat saya belajar dan hampir setiap hari saya parkir disini," tuturnya saat ditemui ditempat.

Selain itu, ia juga kewalahan dalam mengeluarkan motor saat jam pulang karena parkiran yang tidak beraturan.

Senada dengan hal itu, Nur Aulia Hamka juga mengungkap alasan ia parkir di depan gedung J yakni merasa takut dengan perununan yang cukup ekstrim menurutnya. "Saya takut ke bawah karena melihat jalanan yang cukup ekstrim," katanya.

Reinaldy sebagai Kepala Satuan Pengamanan (Satpam) buka suara perihal hal ini. Ia mengatakan ada beberapa teman security yang mengatur bagian tersebut. "Sebenarnya ada anggota saya yang menghandle kalau disini full. Kami arahkan ke samping fakultas Fakshi, tapi mahasiswa juga mengeluhkan kalau terlalu jauh untuk kesana. kami sudah sampaikan juga ke kasubbag umum nanti akan dilihat tindak lanjutnya," ungkap Reinaldy dalam penjelasannya.

Menurutnya, hal ini masih mampu untuk diaturnya. "Saya pribadi masih bisa mengatur hal demikian. Yang menjadi kendalanya lagi mahasiswa juga kadang susah diatur dan diarahkan, saya harap ada tindakan terhadap ini," harapnya kepada wartawan Red Line.


Reporter: FRL/SDI

Redaktur: RNI



 
Copyright © 2015 LPM REDLINE. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating LPM RED LINE