Notification

×

Iklan

Iklan

Opini : Positif Thinking Terhadap Kebijakan Covid-19

Apr 8, 2020 | 12:51:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2020-04-08T04:51:26Z
Hamzah Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah


Penulis : Hamzah

OPINI -- Media saat ini dominan hanya memperbincangkan Covid19, yang memang begitu meresahkan masyarakat, karena melihat penularannya sangat cepat dan virus ini juga sangat mematikan sehingga berbagai golongan merasa takut, cemas, genting, bahkan pemerintah sebagai panglima perang untuk melawan Covid19 melakukan berbagai macam cara untuk menghentikan mata rantai penularan virus tersebut. Untuk itu, maka pemerintah mengambil langkah cepat dan tepat untuk meminimalisir penularan virus tersebut dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, diantara adalah:

  1.  Masyarakat untuk sementara waktu melakukan shalat berjamaah di Masjid khususnya umat Islam. Nah, hal tersebut bukan tidak ada pro dan kontra namun malah menjadi  trending topik ke dua selain covid19, hal tersebut sangat miris adanya sehingga malah menjadi perdebatan di masyarakat umum. Tetapi jika kita berfikir positif thinking terhadap kebijakan ini, maka hal tersebut lumrah adanya,  bukan tak mungkin hal ini bisa kita ambil sebagai pelajaran yang sangat bermanfaat. coba kita bertanya kepada diri kita masing-masing. Bukankah  selama ini masjid memang sunyi jika waktu shalat telah tiba? Jawabannya adalah memang iya. Jika iya, maka disinilah waktunya kita menyadari bahwasanya kebijakan ini membuat kita semua sadar bahwa Masjid harus kita ramaikan dikala waktu-waktu shalat telah tiba, untuk demikian itulah kita semua sadar bahwa janganlah meninggalkan kewajiban kita sebagai umat Muslim dan Muslimah untuk selalu taat kepada sang pengcipta.
  2. Dilarangnya untuk jabat tangan sesama masyarakat sementara waktu. Hal tersebut juga marak diperbincangkan dikalangan masyarakat terhadap  cobaan Covid19 saat ini. Namun demikian, hal tersebut sangat berbeda rasanya jika kita bertamu atau bertemu sanak saudara di jalan, kebijakan ini  juga mengajarkan kita bahwa bukan hanya bertamu saja atau sanak saudara kita bersalaman tetapi, hal ini mengajarkan kita untuk selalu menyapa dan bersalaman kepada saudara kita baik itu Muslim maupun Non Muslim karena kita berada di negara Indonesia yang begitu banyak suku, agama, ras, etnis dll. Sehingga kebijakan ini nantinya jika Bencana Covid19 berlalu maka negara Indonesia yang kita cintai ini akan semakin maju dan suksek karena persaudaraan dan kekerabatan para Masyarakat semakin erat dengan selalu menyapa dan berjabat tangan oleh Masyarakat yang lainnya.
  3. Dilarangnya masrayakat keluar rumah atau selalu Stay Home  untuk sementara waktu, kecuali kepentingan yang sangat mendesak, dan memberikan kesempatan untuk bekerja dirumah sementara waktu.  Kebijakan ini sangat kontroversial dikarenakan sebagian pekerjaan masyarakat harus dikerjakan di luar rumah, bahkan ada yang yang mamanfaatkan kebijakan ini untuk melakukan liburan diluar. Hal tersebut sangat miris pula adanya karena, jika kita berfikir secara positif terhadap kebijakan ini maka kita akan mematuhinya dan salah satu kebahagiaan anggota keluarga karena selama ini kita selalu bekerja dan bekerja diluar rumah, bahkan tidak ada waktu untuk berkumpul dengan semua anggota keluarga kita masing-masing.   

Jagalah  dirimu dan keluagamu dari semua mara bahaya dan dengarkanlah kebijakan pemerintah dan kebijakan ulama agar kamu tergolong sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atas apa yang telah diperintahkan kepadamu agar kamu selalu selamat dunia akhirat.
#tetap di rumah ajha!
#dengarkan kebijakan pemerintah.!
#dengarkan kebijakan MUI.!
#dan selalu positif thinking terhadap segala sesuatu agar hidupmu nyaman.!


Tulisan opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi.
LPM Red Line tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update