Notification

×

Iklan

Iklan

Opini : Perempuan dan Cikal Bakal untuk Kemajuan Kaum Ibu

May 7, 2020 | 1:23:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-07T05:26:04Z
Nurlina Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare
07 Mei 2020.

Penulis : Nurlina

Saya Nurlina meminta maaf jika ada ketersinggungan kaum perempuan karena saya menyinggung tentang perempuan.

Diketahui pada tanggal 22 Desember 1983 adalah peringatan hari Ibu ke-45 hari Ibu diperingati setiap tahun sejak 1983 sejak kongres perserikatan perempuan Indonesia di Bandung. Pemilihan berdasarkan sejarah bahwa pada tanggal tersebut berlangsung pertemuan dan di ketahui permpuan di masa penjajahan perempuan tidak mendapat haknya dengan baik dan ditindas oleh penjajah diperlakukan tidak manusiawi.

Perempuan merupakan tulang rusuk yang hilang dari seorang laki-laki, perempuan hak penting dalam kehidupan, perempuan adalah sosok pemimpin yang dilahirkan untuk bangsa dan perempuan juga turut andil meraih dan mempertahankan kebangsaan, perempuan itu bukan barang pingitan, perempuan bukan murahan yang hidup di kamar pendek desahan, Perempuan bukan yang hidup dalam semak yang hanya hamil kemudian melahirkan tapi perempuan harus berpendidikan bukan kubungan kebodohan. Mari memperbaiki nasib dan cikal bakal untuk kaum ibu memulainya dengan berpendidikan karna anak yang cerdas lahir dari kaum ibu yang cerdas pula.
Dari Hadist Shahih yang diceritakan Abu Huraira , hadist tersebut memerintah berperilaku baik pada kaum perempuan.
“Kepada yang percaya Allah Swt. Dari hari akhir, jika kamu menyaksikan sesuatu maka berbicaralah yang baik tentang hal tersebut atau diam. Bersikap baiklah pada Perempuan ”

Meski banyak perempuan masa kini yang menjadi Ibu tidak berpendidikan karna mungkin perjodohan/faktor orang tuanya tapi mereka layak mendapatkan ilmu dari seorang perempuan berpendidikan dan mereka harus menyadari bahwa organisasi/kumpulan dan persatuan merupakan hal penting untuk mencapai tujuan yang sama.

Dan banyaknya paradigma yang mengatakan setingi-tingginya dalam pendidikan  pasti akan di dapur juga, tentu menuai polemik dengan orang yang berpendidikan dengan yang tidak berpendidikan sebab saya juga menentang perkataan tersebut. Karna Perempuan berpendidikan menjadi kaum ibu pasti lebih luas pemikirannya tentang masa depan rumah tangganya.

Seperti yang diketahui perempuan yang dulunya harus tinggal di rumah saja dan di lihat masa kini sudah malam masih keluar bahkan saya juga pun demikian karna kewajiban organisasi yang harus dilaksanaka. Dulu Perempuan sangat menjaga kebersihan dalam rumah termasuk kamar dan dilihat perempuan jaman sekarang jangankan membersihkan rumah bangun pun terlambat.

Di Era sekarang era revolusi indutri 4.0 semua serba canggih jadi kita dituntut untuk berkarya untuk bangsa tapi jangan melupakakan adat istiadat kita dan kita sebagai perempuan jangan perna terjebak dalam kubangan kebodohan , jangan pernah terjebak dalam cinta  yang membuat kita bodoh, sebagai perempuan kita harus berpendidikan saya pernah mendegar kejarlah mimpimu sampai negeri China.

Tulisan opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi.
LPM Red Line tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update