Notification

×

Iklan

Iklan

Komunitas Pencak Silat IAIN Parepare Borong Medali di Dua Kejuaraan Sekaligus

Jul 3, 2025 | 5:31:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-03T09:31:57Z

 

Peserta Lomba Pencak Silat


Kampus, Red Line News-- Komunitas Pencak Silat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih total tujuh medali pada dua ajang kejuaraan sekaligus, yakni Habibie Championship 1 dan Polman Championship 1, Kamis (03/07).


Dalam dua kejuaraan tersebut, Komunitas Silat IAIN Parepare berhasil membawa pulang dua medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu. 


Medali emas diraih oleh Risma (Habibie Championship 1) dan Nurjuwita (Polman Championship 1). Medali perak diraih oleh Difani (Habibie Championship 1), Irfan Islami, dan Muhammad Rizqullah Kaffi (Polman Championship 1). Sedangkan medali perunggu diperoleh oleh Sofian Irwansyah dan Ahmad Zaki Mubarak, juga dari Polman Championship 1.


Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, M. Ali Rusdi, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian tersebut. "Saya bersyukur dan bangga atas capaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa kita dalam dua ajang kejuaraan pencak silat sekaligus. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa IAIN Parepare tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu bersaing secara nasional di bidang non-akademik, khususnya olahraga pencak silat yang menjadi salah satu cabang andalan kita," ungkapnya.


Ia juga menegaskan bahwa kampus terus memberikan dukungan untuk pengembangan potensi mahasiswa, baik secara moril maupun materil. "Kami terus memberikan dukungan moril melalui pendampingan dan apresiasi, serta dukungan materil dalam bentuk pembiayaan pendaftaran, transportasi, hingga kebutuhan latihan," tambahnya.


Selaku Pembina Komunitas Pencak Silat, Sirajuddin, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari strategi latihan yang menyeluruh. "Kami memperkuat latihan tiap kelas tanding dan seni tunggal. Fokus utama ada di akurasi serangan seperti jatuhan dan tendangan yang berpotensi mencetak poin tinggi. Penilaian dilakukan oleh empat wasit, jadi presisi menjadi kunci," jelasnya.


Sementara itu, salah satu peraih medali emas dalam ajang Polman Championship 1, Nurjuwita, mengaku perjuangan menuju kemenangan tidaklah mudah. "Secara fisik, yang paling berat itu menjaga stamina mulai dari latihan sampai hari pertandingan. Secara mental, saya sempat merasa cemas dan takut mengecewakan tim atau pelatih. Tapi saya coba atasi dengan fokus ke tujuan dan percaya pada kemampuan diri. Rasanya bangga dan bersyukur bisa membawa pulang emas, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk nama kampus dan tim," tuturnya.



Reporter: FFF, MRS

Redaktur: MDN

Web & IT: Fauzan

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update