Home » » Kontroversi Penggunaan Gedung N, Kepala Kasubag AUK Ungkap Alasan yang Sama

Kontroversi Penggunaan Gedung N, Kepala Kasubag AUK Ungkap Alasan yang Sama

Posted by LPM REDLINE on May 26, 2022

 Gedung N FUAD IAIN Parepare.
26 Mei 2022.


Kampus, Red Line News-- Gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) atau sering disebut Gedung N Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare sampai saat ini menimbulkan ketakutan bagi dosen dan mahasiswa dalam menggunakan Gedung FUAD sebagai tempat berlangsungnya proses perkuliahan, (26/05).

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Nurmaya Aulia mengatakan bahwa Gedung N sudah tidak layak untuk digunakan namun karena keterbatasan ruangan yang dimiliki oleh FUAD. "Saya rasa sudah tidak layak, tapi banyak orang yang belum tahu jika gedung FUAD cuma ada 17 ruangan yang bisa digunakan untuk kuliah offline," jelasnya.

Nurmaya juga menambahkan permasalahan terkait Gedung FUAD sudah dikomunikasikan kepada pimpinan Fakultas. "Sudah dikomunikasikan dengan DEKAN saat rapat koordinasi pengurus HM-PS, SEMA, DEMA dan Pimpinan Fakultas. Terkait kelanjutan gedung N belum dibicarakan mau diperbaiki atau belum," tambahnya.

Muliati selaku Wakil Dekan (WADEK) Bidang AUPK menegaskan bahwa baik mahasiswa maupun dosen merasakan ketakutan untuk melaksanakan proses perkuliahan. "Sebenarnya gedung itu tidak layak pakai. Bukan hanya mahasiswa, dosen pun merasakan ketakutan yang sama," ungkapnya. 

Misbahuddin selaku Kepala Kasubbag AUK menjelaskan Gedung N sudah dapat digunakan kembali walaupun belum dilakukan perbaikan secara keseluruhan namun telah dilakukan renovasi di tiang bawah gedung N. "Usulan kemarin, Gedung N tidak layak pakai akibat banyaknya mahasiswa yang takut apabila melaksanakan proses kegiatan belajar. Gedung N akan di renovasi jika sudah ada anggaran," jelasnya.



Reporter : HRN/ARN/ARF

Redaktur : ASM

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2015 LPM REDLINE. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating LPM RED LINE