Kampus, Red Line News-- Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare adakan Seminar Keperempuanan di Perpustakaan lantai 5 IAIN Parepare pada pukul 08.00 wita, Selasa (06/06).
Kegiatan ini mengangkat tema "Peran & Partisipasi Perempuan di Tengah Pusaran Politik" dan bertujuan untuk mengedukasi perempuan terkait keterwakilan di parlemen.
Menghadirkan narasumber Komisioner KPU Kota Parepare Safriani Sudirman, Ketua BAWASLU Kota Parepare Zainal Asnun, S.H., Dosen IAIN Parepare Prof. Dr. Hamdanah, M.Si., dan Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare Dirga Achmad, M.H.
Salah satu peserta dari lembaga Persatuan Olahraga Mahasiswa (PORMA), Nur Amalia berpendapat bahwa kegiatan seminar ini sangat berpengaruh untuk perempuan dalam lingkup politik. "Kalau menurut saya ya seminar ini sangat bermanfaat terutama bagi kaum perempuan karena kita mendapat materi tentang peranan penting dan hambatan perempuan dalam lingkup politik," ungkapnya.
Amalia berharap agar tidak ada lagi perempuan yang merasa takut untuk mengeluarkan hak suaranya tanpa merasa takut. "Saya berharap semua perempuan bisa meyakinkan dirinya dan mengeluarkan hak suaranya dalam menyampaikan keinginan tanpa merasa takut dan semoga kedepannya tidak ada lagi persepsi yang menyatakan bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi karena perempuan juga memiliki hak untuk menjadikan dirinya sebagai yang terbaik," harapnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan DEMA-I, Fitriani
menjelaskan tujuan dari seminar ini untuk mengedukasi perempuan terkait keterwakilan di parlemen. "Tidak terlepas dari mengedukasi perempuan-perempuan terkait bagaimana keterwakilan perempuan di parlemen, kita tahu bahwa sekarang perempuan di berikan kesempatan menduduki kursi parlemen minimal 30% namun sampai sekarang 30% itu tidak terpenuhi karna ada beberapa faktor dan hambatan sehingga hal itu terjadi," ungkapnya.
Ia berharap agar kedepannya perempuan-perempuan berani terjun dalam dunia politik. "Semakin banyak perempuan yang menjadi pemimpin di legislatif dapat membawa aspirasi untuk pemberdayaan, kesejahteraan, serta keadilan bagi perempuan," tutup Fitriani.
Reporter: RST/ALY
Redaktur: NRN
Post a Comment