![]() |
Penulis |
Penulis : Aulia Rahma
Opini-- Masih banyak mahasiswa yang ragu untuk ikut organisasi karena dianggap buang-buang waktu. Beberapa merasa terlalu sibuk dengan kuliah, ada juga yang trauma karena pengalaman organisasisebelumnya yang tidak menyenangkan. Bahkan tak sedikit yang menilai bahwa organisasi hanya penuhrapat dan tugas tambahan yang melelahkan. Akibatnya, tidak semua mahasiswa mau terlibat aktif,padahal organisasi bisa menjadi tempat terbaik untuk mengasah diri sebelum benar-benar terjun ke duniakerja.
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan sudah melalui jenjang pendidikan dasar. Menjadi mahasiswa tidak hanya berarti belajar ilmu akademik di dalam kelas, tetapi juga harus belajar banyak hal lain di luar kampus. Kehidupan mahasiswa membuka peluang besar untuk mengasah diri, memperluas pergaulan, mencoba hal-hal baru, dan menemukan siapa diri kita sebenarnya.
Organisasi adalah sebuah wadah yang diberikan untuk mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan yang relevan. Di organisasi, mahasiswa bisa belajar banyak hal yang tidak didapatkan di kelas. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan kemampuan bekerja sama, memimpin, berkomunikasi, dan memecahkan masalah.
Banyak mahasiswa merasa bahwa bergabung dalam sebuah organisasi hanya membuang-buang waktu. Bahkan, ada yang sempat bergabung, tetapi tidak bertahan lama lalu memilih keluar. Hal ini biasanya terjadi karena mereka belum memahami tujuan organisasi dengan baik, atau tidak bisa menyeimbangkan antara kuliah dan kegiatan organisasi. Ada juga yang merasa organisasi menyita terlalu banyak waktu, isinya cuma rapat, atau tidak terasa manfaatnya.
Padahal, kalau kita benar-benar paham manfaat ikut organisasi, pandangan itu bisa berubah. Organisasi bukan cuma tempat buang-buang waktu, tapi tempat belajar disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Disana, kita bisa belajar cara menyampaikan ide, mendengar pendapat orang lain, dan menjadi bagian dari tim.
Organisasi itu sangat penting bagi mahasiswa karena disanalah mereka bisa belajar banyak hal yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Ibaratnya, di kelas kita belajar teori, sementara di organisasi kita bisa mempraktikkan langsung teori-teori itu. Kuliah memberi kita ilmu dan konsep, sedangkan organisasi Memberi kita pengalaman nyata untuk menerapkannya.
Melalui organisasi, mahasiswa belajar banyak hal penting seperti tanggung jawab, manajemen waktu, kerja sama tim, dan kepemimpinan. Semua ini sangat berguna di dunia kerja dan kehidupan masyarakat.
Bahkan, banyak perusahaan yang melihat pengalaman organisasi sebagai nilai tambah saat melamar pekerjaan. Organisasi juga jadi tempat yang bagus untuk membangun kepercayaan diri dan melatih Keberanian menghadapi tantangan.
Organisasi juga bantu kita berpikir jernih saat ada masalah. Kita jadi terbiasa mencari solusi, bukan cuma mengeluh. Lama-lama, kita bisa berubah dari orang yang pemalu jadi lebih berani, dari yang pasif jadi aktif. Semua itu adalah bekal penting untuk masa depan dan tidak bisa didapat hanya dari pelajaran di kelas.
Memang, semua kembali pada pilihan masing-masing. Tidak semua mahasiswa cocok atau tertarik aktif di organisasi, dan itu wajar. Tapi kalau kamu ingin lebih berkembang, organisasi bisa jadi jalan yang sangat bermanfaat. Jadi, apakah organisasi itu penting atau membuang waktu? Jawabannya tergantung bagaimana kita menjalaninya. Kalau dikelola dengan baik, organisasi justru bisa membantu kita tumbuh jadi pribadi yang lebih matang dan siap menghadapi dunia nyata.
Kunci utama dalam ikut organisasi adalah bisa mengatur waktu. Kita harus tahu mana yang jadi prioritas, mana yang bisa ditunda atau disesuaikan. Kuliah tetap harus jadi yang utama, karena itu kewajiban. Tapi organisasi bisa jadi pelengkap yang membantu kita mengasah kemampuan lain. Jangan lupa jugaistirahat dan jaga kesehatan, baik fisik maupun mental.
Kalau cuma fokus kuliah dan organisasi tanpa waktu untuk diri sendiri, bisa kelelahan. Dengan manajemen waktu yang baik, semuanya bisa dijalani secara seimbang.
Ikut organisasi juga bisa bikin kita punya lebih banyak teman dari berbagai jurusan, bahkan kampus lain. Jaringan ini bisa sangat berguna suatu saat nanti, misalnya pas cari kerja atau magang. Semakin luas jaringan yang kita punya, semakin besar juga peluang yang bisa kita raih.
Selain belajar ilmu dan keterampilan, organisasi juga melatih mental. Misalnya, ketika kita harus menyelesaikan tugas dalam waktu singkat, belajar bicara di depan banyak orang, bekerja sama dengan teman yang berbeda pendapat, atau bertanggung jawab atas acara yang kita pegang. Semua itu bikin kita jadi lebih kuat, lebih sabar, dan lebih siap menghadapi dunia kerja.
Memang, ikut organisasi itu kadang melelahkan, menyita waktu, dan butuh tenaga. Tapi kalau kita punya niat yang baik dan bisa atur waktu dengan bijak, semua itu bisa jadi pengalaman yang sangat berharga.
Organisasi bukan tempat untuk sekadar sibuk, tapi tempat untuk belajar jadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Dengan aktif berorganisasi, kita juga turut membangun budaya kampus yang positif. Kita bisa ikut menyampaikan aspirasi teman-teman, terlibat dalam kegiatan sosial, atau ikut menciptakan lingkungan kampus yang mendukung.
Organisasi bukan cuma tentang kegiatan, tapi juga tempat untuk tumbuh sebagai individu yang peduli dengan sekitar. Karena itu, organisasi bukan musuh mahasiswa, tapi proses dalam tumbuh dan berkembang.
Tinggal bagaimana kita mengelolanya. Kalau dijalani dengan semangat dan niat baik, organisasi bisa menjadi pengalaman yang memperkaya hidup dan membuka banyak pintu di masa depan. Jadi, sebelum kamu berkata “tidak penting,” cobalah ikut dulu dan rasakan sendiri manfaatnya.
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. LPM Red Line tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.