Kampus, Red Line News-- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pengurus Komisariat Universitas Lamappapoleonro (Unipol), menggelar pembukaan Sekolah Islam dan Gender (SIG) di Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Soppeng dengan mengusung tema "Eksistensi kader sebagai identitas agen perubahan," Kamis (21/08).
Sementara itu ketua panitia pelaksana, Mastang mengungkapkan bahwa tema yang diangkat bukan hanya sekedar slogan, tetapi pesan nyata agar kader berani mengambil peran penting di tengah masyarakat. "Jadilah kader yang berani membawa perubahan dengan identitas yang kuat dan visi yang jelas, berani memimpin, menginspirasi dan berani membuat perbedaan," ungkapnya.
Ia juga berharap Kegiatan ini dapat melahirkan kader yang mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam berbagai bidang. "Kami ingin melalui SIG ini lahir bagian perubahan yang kompeten,berintegritas,serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan penuh keyakinan," harap Mastang.
Ketua Komisariat PMII Unipol, Jusmatang menjelaskan bahwa SIG merupakan ruang penting bagi kader untuk memperkuat identitas sekaligus membekali diri dengan pemahaman yang mendalam terkait isu gender dalam perspektif Islam. "SIG berperan penting dalam menguatkan identitas kader PMII dengan memberikan pemahaman tentang gender dan Islam. Melalui SIG kader memperoleh pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan yang efektif," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana bagi kader untuk memahami nilai-nilai keadilan gender dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan demikian kader dapat memperkuat identitas mereka sebagai bagian dari PMII dan menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan sosial yang ada. SIG juga membantu kader dalam memahami nilai-nilai keadilan gender dan bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," tambah jusmatang.
Reporter : FFF/DMA
Redaktur : HSN
Web & IT : Jihan