Kampus, Red Line News -- Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kota Parepare menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare, Aksi tersebut menyoroti sejumlah isu nasional, mulai dari Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, kenaikan gaji dan tunjangan DPR, hingga evaluasi kinerja kepolisian, Senin (01/09).
Muhammad Irghi Almanugrah selaku Jenderal Lapangan, menyampaikan empat poin utama tuntutan aksi, yakni "Mengutuk tindakan represif aparat kepolisian, Mendesak evaluasi kinerja Polri, Menuntut pengesahan RUU Perampasan Aset, Menolak kenaikan gaji dan tunjangan DPR RI.
Ia menegaskan aksi ini digelar secara damai tanpa niat menciptakan kericuhan. “Kami datang hanya membawa aspirasi. Jika ada provokasi, kami siap menarik diri agar tidak terjadi chaos,” tutup irghi.
Hafiz selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) IAIN Parepare, menegaskan aksi ini bukan hanya gerakan satu lembaga, melainkan kolaborasi berbagai elemen mahasiswa, organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), hingga ormas. “Kami tidak akan mundur sebelum ada respon jelas dari pemerintah. Aksi ini adalah suara bersama rakyat Parepare,” ujarnya.
Ketua DPRD Parepare Kaharuddin Kadir, mengapresiasi sikap mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan damai. Ia berjanji akan mengawal tuntutan tersebut hingga ke tingkat pusat. “Aspirasi adik-adik mahasiswa akan kami tindaklanjuti. Kami juga menolak kenaikan tunjangan DPR RI dan mendukung pengesahan RUU Perampasan Aset. Tuntutan ini akan kami bawa ke Jakarta untuk diperjuangkan di DPR RI,” tegasnya.
Reporter : DLA/ANR/NAI
Redaktur: FRL
Web & IT: Jihan