![]() |
Penulis |
Jabatan: Ketua Program Studi PIAUD
Opini -- Dunia merayakan Hari Guru Internasional pada 5 Oktober, sebuah kesempatan untuk menghormati dan mengapresiasi para guru yang telah bekerja keras untuk membangun generasi penerus bangsa. Di Indonesia, perayaan ini menjadi sangat penting bagi para pendidik di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) nampaknya perlu mendapatkan perhatian serius dan ini merupaan tantangan tersendiri yang harus dicermati oleh segenap strake holder yang berkecimpung dalam dunia PAUD.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah dalam sektor pendidikan pada tahun 2025, terutama pada tingkat PAUD. Salah satu masalah utama yang muncul adalah kualitas pendidikan yang masih tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan karena akses yang terbatas terhadap fasilitas pendidikan berkualitas tinggi, terutama di daerah terpencil. Selain itu, masalah tambahan seperti kurangnya pelatihan yang memadai bagi para siswa.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, ada sekitar 10 juta anak usia dini di Indonesia yang belum menerima pendidikan formal di PAUD. Tentu saja, ini menciptakan ketimpangan yang signifikan dalam kualitas sumber daya manusia yang sangat penting bagi bangsa di masa depan. Peran guru PAUD menjadi semakin penting dalam menciptakan fondasi yang kuat untuk perkembangan intelektual dan sosial emosional anak.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting untuk perkembangan anak. Studi menunjukkan bahwa sebelum usia lima tahun, 80 persen perkembangan otak anak terjadi. Waktu ini sangat penting untuk pendidikan. Oleh karena itu, guru PAUD memiliki peran sentral untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dengan baik secara kognitif, sosial, dan emosional.
Namun, pendidikan PAUD sering diabaikan dibandingkan dengan pendidikan dasar atau menengah. Salah satu contoh nyata adalah kurangnya pelatihan yang diberikan kepada guru PAUD. Banyak guru PAUD belum memiliki pendidikan yang memadai atau sertifikasi yang diakui, sehingga kualitas pengajaran menjadi tidak konsisten. Selain itu, Guru Pendidikan Anak Usia Dini juga menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Tantangan sosial dan ekonomi juga memengaruhi keberhasilan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Pendidikan menjadi barang langka dan sulit dijangkau, terutama di wilayah miskin di mana banyak anak berasal dari keluarga kurang mampu. Karena masalah biaya atau kekurangan fasilitas yang memadai, banyak anak yang tidak menempuh pendidikan PAUD.
Selain itu, masalah sosial tambahan seperti kekerasan terhadap anak, baik di dalam keluarga atau di lingkungan sekitar, memengaruhi proses pendidikan. Guru PAUD bukan hanya menjadi pendidik, tetapi juga mengasuh dan melindungi anak-anak. Dengan kata lain, keberhasilan program pendidikan anak usia dini akan sangat dipengaruhi oleh guru PAUD yang buruk atau kekurangan tenaga pendidik.
Hari Guru Internasional menjadi momentum penting untuk merenungkan tantangan yang ada serta bagaimana peran guru, terutama di sektor PAUD, dapat lebih diperhatikan. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus memastikan bahwa guru di tingkat PAUD memiliki kompetensi yang memadai dan dapat mengembangkan keterampilan pedagogis yang baik. Kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru PAUD juga harus diprioritaskan.
Kedua, untuk mengatasi ketimpangan, penting untuk meningkatkan akses ke pendidikan di daerah terpencil. Untuk memastikan bahwa semua anak di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas tinggi, Pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai organisasi, baik sektor swasta maupun masyarakat. Ini termasuk membangun lebih banyak sekolah PAUD di wilayah yang tidak memiliki layanan yang memadai.
Menghadapi masa Indonesia Emas 2025. Maka momentum Hari Guru Internasional mengingatkan kita akan pentingnya menghargai guru dan pendidikan, terutama di tingkat PAUD. Jika kita ingin Indonesia menjadi lebih baik, kita harus memulai dari pendidikan anak usia dini yang berkualitas. Hanya dengan memberikan perhatian lebih terhadap PAUD, memastikan guru-guru PAUD diberdayakan dengan pelatihan yang memadai, dan memastikan akses pendidikan yang merata, kita dapat menciptakan generasi penerus yang lebih cerdas. Semoga perayaan Hari Guru Internasional ini membawa perubahan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di sektor pendidikan prasekolah.
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. LPM Red Line tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.