![]() |
| Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah |
Kampus, Red Line News -- Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengeluhkan dosen yang menambah durasi perkuliahan melebihi waktu yang telah ditetapkan. Kondisi tersebut dinilai mengganggu efektivitas kegiatan mahasiswa, Selasa (11/11).
Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) berinisial IAD menyebutkan, penambahan waktu mengajar yang dilakukan tanpa kesepakatan membuat mahasiswa kesulitan mengatur aktivitas lain. “Sedikit kurang nyaman karena penambahan waktu kuliah sering kali menghambat kegiatan lain yang juga penting. Kadang kami keluar sampai magrib,” ujarnya.
Keluhan serupa disebut terjadi hampir setiap minggu sehingga dianggap mengurangi kenyamanan dan efektivitas pembelajaran.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah Kurniawan, menilai dosen seharusnya menjaga profesionalisme dalam mengatur waktu perkuliahan. “Dosen seharusnya profesional. Jika sudah ada jam yang ditentukan, maka perlu disesuaikan dan tidak melebihi batas waktu,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah Bahtiar, mengingatkan agar persoalan semacam ini dilihat secara menyeluruh, termasuk pada dosen yang jarang hadir di kelas. “Kalau bicara terlambat keluar, harus jelas berapa menit dan berapa kali terjadi. Tidak adil jika dosen yang jarang hadir tidak pernah dikeluhkan,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan kehadiran dosen di kelas. “Kami harap mahasiswa turut melaporkan kehadiran dosen. Di sistem informasi akademik (SISFO), jika dosen tidak menginput kehadiran, maka mahasiswa dianggap alpa,” tambah bahtiar.
Reporter: NRF
Redaktur: PUR
Web & IT: Fauzan
.jpg)
