![]() |
| IAIN Parepare |
Kampus, Red Line News -- Kebijakan efisiensi anggaran kembali menjadi sorotan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Di tengah proses relaksasi anggaran yang mulai dibuka secara bertahap oleh pihak Kampus, Kamis (20/11).
Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I) IAIN Parepare, Hafis menyoroti isu efisiensi anggaran. "Efesiensi anggaran yang di mana bermula dari impres nomor 1 tahun 2025 tentang pengalokasian pos-pos anggaran yang tujuan nya untuk lebih mendukung program kerja prioritas yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Yang di mana juga menjadi sejarah aksi aliansi Dema Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) awal Februari tentang mencabut atau penolakan terkait pemotongan anggaran di Kementerian Agama," jelasnya.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Firman mengungkapkan bahwa saat ini proses relaksasi anggaran tengah dilakukan secara bertahap. "Ada proses relaksasi anggaran secara bertahap, sehingga ada yang sudah dibuka blokirnya dan bisa dicairkan, seperti kegiatan peningkatan kualitas pembelajaran. Anggaran pemeliharaan gedung menunggu pembukaan blokir," jelasnya.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala bagian (Kabag) Umum, Syarif menerangkan bahwa kebijakan efisiensi berdampak pada beberapa kegiatan yang dinilai belum mendesak. "Waktu efesiensi itu ada beberapa kegiatan yang dianggap belum prioritas dilaksanakan maka kita tidak laksanakan. Kita alihkan beberapa kegiatan termasuk kegiatan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT), ada sebagian dana yang tidak jalan setelah efesiensi kita bawah ke situ," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan sejumlah program pengadaan sarana dan prasarana Kampus yang tetap berjalan. "Yang pertama pengadaan fasilitas di Lab Terpadu, pemasangan gorden dan AC. Kedua pembuatan jalan beton didepan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Ketiga pembangunan parkiran didepan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, pemeliharaan Gedung Fakultas Tarbiyah," ungkap Syarif.
Reporter : NTA, HND, PUR
Redaktur : PUR
Web & IT : Amel
.jpg)
