![]() |
| Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama |
Kampus, Red Line News -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare terus menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap kode etik bagi mahasiswa dari pembentukan karakter dan budaya akademik yang sehat. Penegakan aturan dilakukan secara bertahap dan melibatkan seluruh unsur civitas akademika, mulai dari dosen hingga tenaga kependidikan, Jumat (18/12)
Kepala Bagian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Sunandar, menilai bahwa penegakan kode etik tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada mahasiswa. "Saya kira semua harus mengevaluasi diri dari dosen dan pegawai staf juga harus komitmen karena kita bukan perang untuk melawan mahasiswa, justru kita disini untuk memperbaiki mereka," ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa tantangan terbesar justru datang dari sebagian mahasiswa yang tetap mengabaikan teguran. "Tantangan terbesarnya tentu dari mahasiswa yang masih tidak mau mendengar walau sudah di tegur. Ketika aturan etik saja tidak bisa ditaati aturan yang lain pasti berat untuk ditaati," tambah Sunandar.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ali Rusdi Bedong, menegaskan bahwa kampus telah menetapkan tiga sistem penanganan pelanggaran kode etik secara bertahap. "Jadi ini terbagi menjadi tiga tahapan ada yang namanya kode etik pelanggaran ringan, ada yang sedang dan ada yang berat. Dua ini harus melalui komisi penegakan kode etik di kampus dan juga pelayanan administrasi," jelasnya.
Sementara itu, ia juga menegaskan pelanggaran kategori sedang dan berat harus diproses melalui Komisi Penegakan Kode Etik Kampus. "Sanksinya biasanya berupa teguran langsung kalau memang sudah tidak bisa mendengar maka sudah tidak bisa dilayani di bagian administrasi, dan beberapa dosen juga ketika dikelas biasanya tidak mengijinkan untuk masuk jika mahasiswanya melanggar," tegas Ali Rusdi.
Salah satu Mahasiswi FEBI Irma Rahmadani menyampaikan bahwa seharusnya mahasiswa sadar tentang kode etik yang sudah ditetapkan. “Statusnya sudah mahasiswa dan sudah dewasa harusnya paham mana yang pantas dan tidak, terutama soal pakaian karena itu juga mencerminkan sikap dan tanggung jawab kita di lingkungan kampus,” harap Irma.
Reporter: DMA
Redaktur: PUR
Web&IT: Jihan
.jpg)
