![]() |
| Ketua UPT Bahasa |
Kampus Red Line News -- Keluhan mahasiswa terhadap penyelenggaraan tes Tes of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Tes of Arabic as a Foreign Language (TOAFL) kembali muncul, sementara kampus menegaskan pentingnya penguatan kemampuan bahasa asing sebagai tuntutan akademik dan dunia kerja, Sabtu (06/12).
Salah satu peserta tes berinisial A, menyampaikan bahwa tingkat kesulitan soal menjadi tantangan terbesar bagi mahasiswa. "Terkait dengan soalnya yang menurut saya sangat susah untuk saya pribadi karena tidak semua mahasiswa IAIN Parepare itu alumni pesantren,” ujarnya.
Ketua Unit Pengelola Bahasa (UPT) Bahasa, Nurhamdah menegaskan bahwa tes TOEFL dan TOAFL memiliki manfaat akademik dan profesional. “Jika mahasiswa mempertanyakan kegunaan tes ini, ada banyak manfaat nya, salah satunya untuk menerima beasiswa dan untuk bekerja,” ungkapnya.
Tak hanya itu ia juga menegaskan bahwa tes tersebut bersifat wajib sebagaimana tercantum dalam Pedoman Akademik. “Aturan terkait tes ini sudah tertera di pedoman akademik. Jadi tes ini wajib untuk dilakukan karena telah tertera di sana,” tegas Nurhamdah
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Saepuddin, menambahkan bahwa kebijakan tes bahasa diterapkan untuk memperkuat kompetensi lulusan. "Aturan ini adalah untuk memotivasi mahasiswa agar memiliki kemampuan bahasa inggris sebagai bahasa internasional, mampu mengakses jurnal internasional bahkan menulis jurnal, mengutip berbagai referensi dalam penyusunan makalah, artikel, skripsi,” ucapnya.
Reporter: AFR, LFM
Redaktur: PUR
Web & IT: Fauzan
.jpg)
