![]() |
Festival Seni Budaya |
Kampus, Red Line News-- Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (HIPERMAWA) Cabang Parepare menggelar Festival Seni Budaya Pengkaderan di Gedung Perpustakaan Panrita, lantai 2, Jumat (21/2).
Acara ini mengusung tema "Matemmu Lahoja, Mattompang: Pameran, Bincang Lontara, Pentas Seni" sebagai bentuk pelestarian budaya lokal.
Ketua panitia, Syahrul Mustakim menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap nilai adat dan budaya dalam masyarakat. "Kegiatan ini diselenggarakan untuk melestarikan nilai adat dan budaya masyarakat yang dapat memberi kesadaran akan pentingnya tradisi," ungkapnya.
Datuk Luwu ke-12, Andi Oddang To Seddungriu, mengapresiasi semangat mahasiswa dalam menjaga adat. "Anak-anak ini tumbuh tanpa ditanam. Mereka mencari ilmu, menjaga adat, dan bergerak dengan cara yang bermartabat," tuturnya.
Andi Oddang To Seddungriu juga menekankan bahwa biasanya nilai-nilai budaya ditanamkan oleh orang tua dan pemerhati adat. Namun, kali ini para mahasiswa yang secara aktif mendekati budaya mereka sendiri. "Kami, para orang tua dan pemerhati adat, seharusnya yang menanamkan nilai-nilai budaya. Tetapi justru mereka yang datang dengan tata cara beradat, mengenakan sarung, menutup kepala, dan memohon petunjuk," jelasnya.
Perwakilan Rektor IAIN Parepare, Ahmad Yhani yang juga merupakan Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam, menyoroti tantangan globalisasi terhadap budaya lokal. "Suatu masyarakat akan kehilangan arah tanpa nilai, dan nilai itu adalah budaya. Namun, arus globalisasi menyebabkan nilai-nilai lokal tergerus, memunculkan persilangan budaya. Akibatnya, identitas budaya melemah, yang berisiko melahirkan generasi yang kehilangan jati diri," ungkapnya.
Reporter: FFF, HND, MRD
Redaktur: MHD
Web & IT: Fauzan