Home » » Opini : 49 detik, Pemantik Nationalisme

Opini : 49 detik, Pemantik Nationalisme

Posted by LPM REDLINE on Jul 20, 2020


Penulis : Ichal malaka (Passablong Parepare)
20 Juli 2020
 


 
Penulis : Ichal Malaka


Opini -- Video yang berdurasi 49 detik di salah satu perusahan ternama China, tentang klaim batik. Seolah menjadi penyulut bara Nasionalisme Netizen Indonesia. Video yang diunggah beberapa hari lalu dalam sebuah akun Twitter perusahan Xinhua, dengan mengatakan. ' Batik adalah kerajinan tradisional yang umum dikalangan etnis China'. Sontak melahirkan beragam ekspresi. Tak sedikit yang mencemooh, menyesalkan bahkan meghakimi pernyataan tersebut. Dan saya berbeda. 

Posisi saya jelas, Dan saya memiliki alasan. Kasus yang dianggap oleh Netizen sebagai pengklaiman sepihak batik oleh china, justru memberikan pengetahuan baru kepada saya tentang batik. Tetiba orang_orang berlomba mencari tau asal muasal batik. Untuk apa ia diciptkan, Dan kepada siapa ia akan kembali setelah ketiadaan. 

Batik, paten milik Indonesia. Ia adalah saduran dari akar kata ambatik, yang berarti menandai dengan titik-titik. Kata orang jawa. Namun saya yakin ilmu membatik bukan milik Indonesia seutuhnya. 

Sejarah batik Indonesia, terkait erat dengan perkembangan peradaban Majapahit. Kesenian membatik mulai dikenal pada akhir abad ke 18 berlanjut ke awal abad 19 di Majapahit Dan peradaban setelahnya. Sementara ilmu membatik telah diketahui lebih dari 1000 tahun, jauh sebelum Majapahit lahir. Sekitar abad ke 4 di negeri piramida Mesir. 

Video 49 detik tentang klaim sepihak oleh china atas batik. Kembali mengingatkan kita pada Nasionalisme. Nasionalisme yang belakangan mulai rentan, sebab corona. Kembali mengingatkan kita kepada kesadaran ke Indonesiaan yang sekian lama terkarantina. Serta semangat ke Indonesian yang hampir gugur menahan gempuran corona. Take terlupakan kasus Nature, TKA ilegal di Morowali sana, serta perlakuan Semenah-mena kepada ABK Indonesia. Kesemuanya telah menyulut bara Nasionalisme kita. 

Alih-alih kita ikut-ikutan menghujat Dan mencemoh china atas pengklaiman sepihak terhadap batik. Kita Seharunya berterimakasih, atas bantuannya melalui video yang hanya berdurasi 49 detik. mampu mengembalikan kobaran bara Nasionalisme kita.





Tulisan opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. 
LPM Red Line tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2015 LPM REDLINE. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating LPM RED LINE