Smart TV ini sebagai media penunjang pembelajaran mengganti LCD Proyektor di tiap ruang perkuliahan IAIN Parepare.
Wakil Rektor II, Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Firman mengungkap selain difungsikan sebagai media pembelajaran maka tidak dibenarkan. "Terkait pengggunaan selain peruntukannya sebagai media pembelajaran maka tidak dibenarkan, karena dapat menimbulkan masalah jika tidak terkontrol. Sekiranya pemutaran video YouTube ada kaitannya dengan pembelajaran maka tidak jadi masalah dan sebaiknya di dampingi oleh dosen pengampu mata kuliah," pungkasnya.
Berbeda dengan hal itu Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), Sunandar mengatakan tidak jadi masalah jika digunakan dalam hal positif, mengurangi kejenuhan pada saat menunggu dosen. "Contohnya dipakai mendengarkan musik, dzikir, sholawatan guna menghilangkan kejenuhan saya rasa itu bermanfaat.
"Anggap saja itu bagian dari proses pembelajaran. Bagaimana mengoperasikan Smart TV tersebut karena itu sesuatu yang baru tidak sama seperti TV di rumah. Kecuali digunakan pada jam diluar perkuliahan dan menonton yang tidak baik itu baru salah," sambung Sunandar dalam penjelasannya.
Sunandar juga menambahkan adanya fasilitas Smart TV harus patut disyukuri oleh mahasiswa. "Ini sesuatu yang harus kita syukuri. Dengan adanya pembaruan media yang disiapkan untuk digunakan sebaik-baiknya, jangan dirusak," pesan Sunandar.
Salah seorang Mahasiswi Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Khoiriyah menanggapi adanya Smart TV ini memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran. "Dengan adanya Smart TV memudahkan kita dalam proses pembelajaran. Mungkin yang dulunya LCD harus di ambil sebelum pelajaran dimulai sekarang lebih memudahkan proses belajar mengajar," tutur Khoiriyah.
Reporter: MDN
Redaktur: NRN
Post a Comment