.jpg)
 |
| Pejabat Pembuat Komitmen |
Kampus, Red Line News-- Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare telah mencapai tahap akhir. Beberapa kendala teknis menyebabkan keterlambatan dari target yang ditetapkan, Rabu (05/03).
Wakil Rektor II, Firman menjelaskan bahwa keterlambatan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kendala pada pengeboran tiang pancang. "Dari awal terjadi keterlambatan dari kontrak yang semestinya selesai akhir Desember, tapi karena ada kendala pada bor pail tiang pancang, sehingga bergeser dari perencanaan semula. Penambahan waktu selama 40 hari dengan skema denda 1% per hari dari nilai kontrak telah diberikan kepada kontraktor, yang berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut," ungkapnya.
Tak hanya itu ia juga menjelaskan mengenai keterlambatan pembangunan lab yang di faktorkan oleh material. "Pengiriman material dari luar Sulawesi juga menjadi faktor penghambat. Masa pemeliharaan oleh kontraktor berlaku selama 300 hari kalender, di mana segala kerusakan yang terjadi masih menjadi tanggung jawab mereka. Peresmian dan penggunaan gedung akan menunggu kebijakan dari Rektor IAIN Parepare," ungkap firman.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Akmal Ibrahim menjelaskan bahwa progres pekerjaan gedung telah mencapai 100%. "Pembangunan gedung laboratorium terpadu sudah selesai dan progres pekerjaannya sudah 100% rampung. Sekarang pihak kontraktor sedang memperbaiki hal-hal yang masih dianggap kurang dan masuk dalam tahap pemeliharaan oleh penyedia jasanya, seperti bagian-bagian bangunan yang dianggap kurang rapi untuk diperbaiki kembali," jelasnya.
Di sisi lain, Naqiban Qinthar, selaku mahasiswa IAIN Parepare, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keterlambatan proyek ini. "Saya sebagai mahasiswa merasa kecewa dan kurang puas dengan kinerja para kontraktor atas pembangunan lab yang lambat, yang tentunya seharusnya sudah bisa digunakan, tetapi pembangunannya yang belum selesai sesuai target," ujarnya.
Reporter: DMA
Redaktur: HSN
Web & IT: Amel
